Minggu, 04 Maret 2012

Kehampaan Hati

Termenung dikala senja malam kan datang..
ku memikirkan jiwa dan raga ini,,
yang perlahan mulai rapuh..
Batinku yang terkoyak..
Hingga ku memikirkan,,
kesukaran yang tak mungkin teratasi..

Menatap langit biru yang semakin kelam..
Adanya gerimis mempercepat datangnya malam..
Taufanpun mengamuk,, gelapun tiba..
Mungkin dunia telah diselimuti kegelapan,,
Seperti Hatiku yang diselimuti kehampaan..

Ku trus bertanya dan bertanya,,
kapan ajal menjemputku??
KAPAN??
Kematian pengakhir hidup..
Kematian akhir yang mendadak..

Muak,, diriku muak..
Hidup sebatang kara tanpa perasaan..
Penggerak perasaan yang tlah terkunci,,
dan hati yang slalu kukurung dalam keadaan...

Sadarkah aku,,
Kekuatan perasaan dapat menguasai cinta dan hidup..
hingga mengubah s'gala pandangan..

sadarkah aku,,
keterbukaan hati bukanlah suatu kelemahan..
Melainkan suatu kekuatan,,
yang dapat mensyahdukan relung hati..

aku BENCI diriku..
Aku BENCI hidupku..
Aku BENCI keanggkuhanku..
KEBENCIAN membawaku dalam jurang kehampaan..

"Tar buat waktu ada pembuatan pusi di sekolah pada 13 Juli 2009, terus tar bacain didepan dan ga sangka puisi tar ni bisa buat temen tar nangis.."

Selasa, 28 Februari 2012

Brother's GirlFriend PART 1


Brukk!!
Tanpa sadar seseorang gadis bertubuh mungil menabrak tubuh Arnan yang cukup kekar dan kokoh. tubuhnya yang mungil sedikit terhempas dan segala barang  yang dibawanya berhamburan.
“Maaf ya, aku ga sengaja aku lagi terburu-buru nich.” Ucapnya sambil dengan cepat membereskan barang bawaannya yang berhamburan dan secara spontan Arnan pun membantunya.“Maaf ya sekali lagi, terima kasih ya. Sampai jumpa nanti.” ucapnya begitu manis sambil menyunggingkan senyuman.
Gadis itu sangat meyakini bahwa mereka akan bertemu lagi. Gadis itu melanjutkan perjalanannya. Tanpa pikir panjang, Arnan langsung  melanjutkan keliling kampus.  Namun saat injakan pertama Arnan merasakan ada sesuatu yang sepertinya terinjak oleh kakinya, ternyata sebuah pulpen dengan inisial L. Dia merasa yakini bawha pulpen ini milik gadis berkerudung abu yang tadi menabraknya.
“Hey, tunggu!” serunya pada gadis itu yang jaraknya sudah sedikit menjauh.
Gadis itu membalikan tubuh, “Ups, maaf ya aku terburu-buru.”ucapnya berlalu begitu cepat sambil menyunggingkan senyuman kembali.
“Kalo mank beruntung kita mank bakalan ketemu lagi tapi kalo enggak pulpen ini kan jadi milik gue.” Itulah yang tersirat dalam benaknya ketika memandangi pulpen keemasan dengan inisial huruf L dengan warna coklat. Dia simpan pulpen itu dalam saku kemejanya, dia yakin bawha cewe itu merupakan salah satu calon mahasiswa baru di Perguruan Tinggi ini dan kemungkinan besar gadis itu mengambil fakultas yang sama dengannya.
Sebulan kemudian pengumuman seleksi Perguruan Tinggi yang Arnan ikuti diumumkan hasilnya. Yaps, dalam daftar lulus tertera jelas nama ARNANDI BATARA YUDHA JURUSAN SENI MUSIK. Rasa senang begitu menghinggap diri Arnan, dia masuk sesuai jurusan yang dia inginkan.
‘Dan apakah L masuk juga ke perguruan tinggi ini?” pikirnya ketika melihat hasil seleksi di internet.
3 minggu kemudian, acara tahunan digelar. OSPEK!! Disini ada dua ospek yang harus mahasiswa baru hadapi, pertama OSPEK FAKULTAS yang diadakan kali ini selama 4 hari dan OSPEK JURUSAN yang belum pasti tanggal pengadaannya. Satu yang pasti dalam hal ini mahasiswa baru harus memiliki mental baja. Walaupun ospek jaman sekarang udah ga melakukan lagi hal-hal perpelocohan tapi selalu masih ada unsur pengekangan bahkan tindakan kekerasan walaupun tak terlalu berat.
Hari pertama ospek, Arnan mencari gadis yang waktu itu dia temui di ribuan barisan mahasiswa baru. Namun Arnan tak menemukannya. Sedangkan dihadapannya komisis Acara sedang mengumumkan kepanitiaannya. MABA lain sibuk mencatat nama-nama panitia sedangkan Arnan sibuk mencari gadis yang selalu diasebut L.
“Itu dia, cewe yang gue cari!” seru Arnan dengan suara yang stereo sambil bangun dari duduknya. Dan ketika itu pula semua mata menuju kearahnya. “Ops, sorry!” ucapnya dingin dengan ekspresi WATADOS (Wajah Tanpa Dosa). Arnan langsung duduk kembali.
Dalam seketika, Arnan menjadi pusat perhatian baik MABA ataupun panitia Ospek langsung membicarakannya. Namun Arnan tetap memasang wajah tenang, seakan semua hal lumrah terjadi.
 “hey, siapa tuch senior kita yang berkerudung putih?” tanya Arnan pada Nizam yang baru tadi pagi Arnan kenal.
“S’muanya juga pake krudung putih kali. Ach lo hari pertama aja udah bikin masalah.”ucap Nizam.
Arnan tak menghiraukan ucapan cowo yang bertampang alim yang duduk disebelahnya. Arnan langsung merebut sebuah buku milik seorang cewe yang duduk disisi kirinya.
“Gue pinjem dulu ya! Bentar kok.” Ucap Arnan sembari melihat dan mencari nama-nma panitia ospek cewe yang berinisial L. “Ini dia”, ucap Arnan  dihati. “Tapi ada 2 nama yang huruf awalnya  L.Tapi ini bakal mudah keduanya masuk ke komdis LINTANG DAN LUNA. Pasti ada disalah satu antara mereka. Gak kan salah lagi.”
Untuk ospek pertama, tak berlanngsung lama. Usai sidang senat, sekaligus pembukaan acara ospek ini, acara dibubarkan. Namun Arnan belum menemukan secara jelas gadis pemilik pulpen itu.
Hari kedua ospek,
Di hari kedua ospek ini Arnan datang terlambat. Sehingga mengharuskan dia berhadapan langsung dengan ketua KOMDIS. Yaps, walaupun sebenarnya acara terlambat ini emang akal-akalannya juga agar bisa menemui salah satu panitia berinisial L yang merupakan targetnya dari awal. Dan tepat dengan dugaannya, dia diharuskan menghadap ketua KOMDIS, LUNA.
“Heh, napa lo bisa dateng terlambat?” Ucap Luna dan ternyata bukan orang yang dicarinya.
“Gue bangun kesiangan, terus apa urusan Lo?” Jawab Arnan sedikit songong.
“Heh, jangan songong! Jaga cara bicara Lo, lo tau lo ini lagi berhadapan dengan siapa?”
“Ups, gue lupa! Gue lagi bicara sama Ketua KOMDIS yang berperan antagonis dalam acara ini. Gue lupa shooting udah dimulai dan harusnya gue berperan jadi orang yang teraniaya ya?” Arnan sedikit bercanda walaupun dalam perkataannya ada sebuah tentangan akan acara ospek ini.
“Siapa Nama Lo?” ucap Luna penasaran dengan juniornya yang penentang ini
“Arnandi.”
“Okey kalo gitu.” Luna menulis sebuah kalimat pada dua buah kartu kuning. “Sini Lo mendekat, gue mau pasangin 2 kartu kuning di pakaianmu. Yang pertama karna lo dateng terlambat. Yang kedua karna lo ga merapikan rambut lo.”
“Kalo dateng terlambat gue terima, itu kesalahan gue. Tapi kalo rambut, ini stayle gue donk, kita semua disini anak seni jadi bebas buat ekspresikan diri donk.” Ucap Arnan tak terima atas hal yang menurutnya bukan sebuah kesalahan tapi sebuah kebebasan.
“LO INI?” Luna terpancing emosi.
“Udahlah Lun, cepet tempel aja. Sekarang udah waktunya kumpul dilapangan.” Ucap Opik yang serdari tadi berada dibelakang Luna dan menahan tawa melihat tinggkah Arnan yang menentang Luna.
“Ya sudah sekarang Lo masuk barisan sana!” titah Luna pada Arnan. Arnan pergi dengan dinginnya. “Heh, Berlaku yang SOPAN!” ucap Luna menghentikan langkah Arnan sejenak. Namun beranjak kembali masuk barisan.
“Engga usah manja! Baris yang rapi woooy!”ucap Ilmar salah satu dari dua  Komdis Laki-laki.
“Zam, kalo ada komdis yang berkerudung namanya Lintang kasih tau gue ya.” Bisik Arnan pada Nizam yang berada dibelakangnya,
“Disini bukan tempatnya manja-manjaan… Yang masih nete sama nyokap, yang masih disuapin, yang masih suka digendong, Yang masih ngempeng, ngacuuuung!!!”ucap seorang cewe yang sepertinya berada dibelakang.
“Yang jantungnya suka lupa detak, lebih baik minggir… gue engga mau ada yang tiba-tiba pingsan disini, ribet n’ nyusahin banget,  tau ga lo…” Ucap seorang cowo terasa begitu sangar.
“Kalian dah gede, bukan anak kecil lagi. Kalian ini calon-calon penerus bangsa  bukan anak-anak manja lagi, bersikap dewasa jangan tergantung n’ nyusahin bokap nyokap kalian, Jangan besikap seperti Bayi kalian, ini-itu disiapin nyokap, enggak malu kalian sama umur kalian?Paham kalian?” ucap Luna lagi yang suaranya terasa menakutkan, tapi tak ada sautan dari Peserta Ospek. “PAHAM KALIAN?” Ucap Luna lebih keras dari sebelumnya.
“Paham kak….”dijawab serempak, namun pelan mungkin hanya anak-anak cewe saja yang menjawab.
“Mana suaranya? Jawab dengan Lantang donk!” Ucap Ilmar.
“Paham Ka...” suara serempak terdengar keras.
 Nizam, menendang kaki Arnan. “Nan, cewe yang lo cari ada dibelakang gue.”
Entah secara spontan atau berniat cari masalah, Arnan langsung unjuk jari.
“Napa lo angkat tangan lo?” ucap senior yang ada dibelakang Arnan
Arnan menoleh ke belakang, sambil berkata “Kan gue..” namun terhenti karna terkejut. Arnan langsung mencubit paha Nizam dan berkata dengan pelan, “Bukan cewe ini yang gue cari.”
“Lo bilang...” ucap Nizam terhenti.
“Heh, ini bukan waktunya buat ngobrol. Lo belom jawab pertanyaan gue.” Ucap komdis itu yang bernama Lintang dan bukan gadis yang dicari Arnan.
“Gue bener-bener masuk ke lubang buaya sekarang. Tapi nanggung, gue trusin za.”
Kemudian seseorang berlari ke arah lapang tepat di depan MABA. “Cewe itu yang gue cari! Akhirnya ketemmu juga!”
“Gue masih disuapin! Kan kata lo tadi yang masih disuapin harus ngacung. Dan sekarang gue ngaku.” jawab Arnan tenang.
Semua MABA tertawa termasuk sebagian senior yang ada didepan pun tertawa.
“Heh, lo jangan cari perhatian ya n jangan main-main sama komdis.  Beneran lo masih disuapin?”
“Yaps, kadang. Kadang gue disuapin sama cewe gue.”
Iringan tawa kambali merebak, dan Lintang kesal dengan permainan Arnan.
“Lo ikut gue kedepan!” suruh senior itu yang sebenarnya memiliki suara cempreng. Saat didepan cewe itu berkata lagi dengan sentak yang lebih, “Sekarang lo lari keliling lapangan ini!”
“Buat apa? Apa karna gue salah masih disuapi pacar gue, och lo cemburu ya?” ucap Arnan dengan wajah sedikit cengengesan.
“Karna lo,, e karna.. eee..” ucap Lintang terbata sambil mencari alasan agar bisa menghukum Arnan. “Lihat pakaian yang lo pakai, ini ga layaknya calon mahasiswa, harusnya lo daftar di UNPRI Universitas Preman Indonesia.” Banyak anak yang menahan tawa termasuk senior juga. “Rambut lo juga, liat anak cowo lainnya, dipotong rapi sedangkan ini dibiarkan jabrig tak karuan seperti ini.”
“Kan ini stayle gue, gue Cuma berpakaian yg buat gue comfert n gue Cuma coba jadi diri sendiri. Dan gue gak mo dipotong  pelontos seperti itu, lagian gue masuk Jurusan SENI yang bebas berekspresi bukan untuk jadi ABRI.” Ucap Arnan tenang.
Lintang semakin panas, sepanas cuaca siang ini. “Lo, ini malah ngelawan ya! Cepat lari, ini perintah!” ucap Lintang lagi ddengan sedikit mendorong tubuh Arnan.
“Lagi-lagi anak ini cari masalah, tadi pagi cari ribut sama gue tapi ga separah ini!” bisik Luna pada sahabatnya yaitu cewe yang dicari Arnan. Cewe itu hanya tersenyum.
Brugg, brukk.. suara seseorang terjatuh yang terdengar hampir tiga kali. Ternyata banyak MABA cewe yang jatuh pingsan. Arnan langsung berlari dan menolong salah seorang cewe yang pingsan yang memiliki jarak terdekat dengannya bersamaan dengan gadis yang ia carinyapun melakukan hal yang sama. Dan mereka mengarah pada korban pingsan yang sama.
“Cepat, tolong yang lain! UKS disebelah mana??” ucap Arnan sedikit geram karena para senior kurang sigap menghadapi kejadian ini.
“Hey, cepet kalian  bopong 2 orang lainnya.” Ucap cewe yang Arnan cari dan kini tepat dihadapannya. “Sekarang, kamu ikuti aku ya!” ucap cewe itu lembut.
saat di UKS, “Hey, ini minum!” ucap senior yang dicari Arnan sembari menyodorkan sebuah botol minum.
“Och, thanks.. gue haus banget ni. Lagian kebangetan ini, tempat uks ko ada dilantei 3.” ucap Arnan kemudian meneguk air putih dalam botol yang disodorkan gadis cantik yang dicari Arnan selama ini.
“Och ya. Berhenti cari gara-gara. Kalo mo slamat!”nesehatnya.
“Wes,, Kejam banget kata-katanya!” ucap Arnan sembil tertawa geli. “Aku Cuma ikut permainan yang kalian buat, supaya lebih seru.” Lanjut Arnan tersenyum. “Aku Arnan. Kakak?” Arnan memperkenalkan diri dan menanyakan nama gadis yang dicarinya.
“Namaku?” ucap gadis itu heran, tak menyangka bahwa ada yang tak memperhatikan keberadaannya padahal gadis itu merupakan Seksi acara yang sering terlihat setiap pembawaan acara ospek. “Cari tau sendiri ya. Beri kejutan di hari terakhir.” Ucap cewe itu main rahasia-rahasiaan dan sambil menutup name tag yang menggantung dilehernya,  hingga membuat Arnan semakin tertantang. “Ayo, kembali ke aula!” ajak gadis itu bangun dari duduk.
“Ogah, aku mau istirahat dulu.” Ucap Arnan mengangkat tangan mencoba merelekskan diri. “Eh, kakak mo kemana?” Tanya Arnan yang buat gadis itu menoleh padanya. “Kakak mo ke aula?” dijawab dengan anggukan oleh cewe itu.  “Okey, kalo gitu bareng aja Kak!” ucap Arnan langsung berdiri.
Mereka jalan bersama menuju aula, dengan seketika mereka terlihat begitu akrab. Dan sering kali bersenda gurau.
“Nanti malem, aku sendiri yang akan langsung menginvestigasi ke kosan kamu. Dan saat aku datang rambutmu harus udah rapi ya. Kalo ga, aku sendiri yang potong rambut kamu. Oh ya, aku mohon jangan cari gara-gara lagi, pertama ospek kamu sudah cari gara-gara apalagi hari ini parah banget. Kamu Cuma tinggal Ikuti aja aturan mainnya kok.” Ucap gadis itu manis, dan sepertinya enggan melihat Arnan membuat ulah lagi.

Sabtu, 25 Februari 2012

Keluarga Dipemerantauan

Di pemerantauan ini,,
Di saat ku jauh dari sanak keluarga..

kau hadir,, hadir sebagai keluarga..
Hadir menawarkan sebuah tali yang berbeda,,
dari semua orang yg baru aku kenal..

walaupun terasa secara langsung kurang lebih hanya setahun..
namun kau slalu terasa berarti seumur hidupku..

Thank's sahabat sekaligus kakakku..
Sungguh berarti kehidupanku karnamu..
sungguh kejadian setahun silam yang kan slalu ku kenang..

Trimakasih tlah mengajarkanku banyak hal..
Hingga membawa warna lain dalam kehidupanku

17 Desember 2011

Rabu, 25 Januari 2012

Akhirny Rampung Juga..

Bersukur banget akhirnya bisa beres juga, kin yg pertama bisa beresin tugas..
 Tapi ada hal lain yg lain,, yang ternyata membutuhkan waktu beberapa tahun.. yaps, novel "3 CINTA 1 HATI" akhirnya rampung juga, novel pertama yang tar buat saat duduk di SMA tepat tanggal 22 Oktober 2009, akhirnya beres tepat ultah putri man alias ade tar, beres 18 Januari 2012. Ternyata bikin novel itu bukan perkara mudah, kita dituntut bisa ngembangin karakter dalam tokoh tersebut jujur aja sampai detik ini tar kesulitan banget dalam masalah pengkarkteran atau penokohan. tapi, setidaknya itu itung2 latihan aja n buat nyalurin hobi. Kalo nget novel ini sebenernya beres dalam waktu 11 bulan kalo ga salah tanggal 10 September 2010, tapi sayang semua file hilang seketika saat FD (Flas disk) rusak, kalo inget rasanya pengen mara, v marah ama saipa toch tak ada yang bisa disalahkan. padahal saat itu punya niatan buat print semua hasil novel dan mau tar serahin di salah satu penerbit yang waktu itu lagi ngadain lomba. rasanya kerja keras tar hilang seketika, semangat nulis menurun, sampai akhirnya di kampus ada kakak tingkat (siapa lagi kalo bukan teh Lisna) yg punya hobi sama dan yang tar ga habis pikir dia pun mengalami kasus sama. Dan sampai akhirnya tar punya niatan untuk selesein semuanya. yaps, akhirnya beres juga walopun enddingnya ga sama dengan cerita awal (abisnya tar aga lupa gimana akhirnya..hhe). Ternyata bisa beresin ni novel rasanya lega plus seneng banget. Pengen dikirim ke penerbit, v banyak ketakutan. TAKUT DITOLAK naskahnya. Tapi kalo ga tar coba mana tau hasilnya. Dan target liburan semester ini..hhe.. mudah2an bisa realist n banyak peminatnya.. minta doanya aja ya..

Target berikutnya bisa nyelesein novel kedua yang masih bulum ada judul tar buat tepat tanggal yang sama dengan novel pertama 2 Oktober 2011, tema tetep sich berbau cinta tapi yang buat unik kin seorang junior cowok yang jatuh hati pada seniornya dan yang parahnya lagi ternyata cewe yang ditaksirnya itu adalah pacar kakaknya sendiri. untuk endingnya lom nemu yang pas bahkan buat dapetin klimaksnya aja masih susah..hhe,, tapi doain aja supaya cepet beres n g kejadian kaya kemaren.. Doain juga ya buat novel n karya2 iseng tar lainnya..

Selasa, 24 Januari 2012

PENGAMBILAN SAMPEL UNTUK PEMERIKSAAN TOKSIKOLOGI


    A.    Pada Korban Yang Masih Hidup
1.      Darah
Darah merupakan bahan pemeriksaan yang terpenting, sampel darah yang diambil dibagi 2 masing-masing sejumlah 5ml. Bagian pertama ditambahkan serbuk Natrium Fenorida (Naf) sebagai bahan pengawet, sehingga kadar Naf menjadi 1%, bagian ke dua tidak diberi bahan pengawet
2.      Urine, semua urin yang didapat harus diambil
3.      Bilasan lambung, semua cairan bilasan lambung harus diambil

    B.     Pada Mayat
Pengambilan sempel pada mayat dalam kasus yang diduga mati akibat racun adalah sebagai berikut:
1.      Lambung dengan isinya
Lambung diikat pada 2 tempat yaitu yang berbatasan dengan kerongkongan dan yang berbatasan dengan usus 12 jari. Cara ini dimaksudkan untuk menghindari racun butir2 pil atau tablet yang tertelan korban sehingga mempermudah pemeriksaan toksikologik.
Cara lain adalah pemeriksaan kelamin pada lambung oleh dokter, sehingga dapat diperkirakan jenis racun yang tertelan.
2.      Usus dan isisnyua
Pemeriksaan usus dan isisnya sangat berguna, terutama kematian korban terjadi setelah beberapa jam disaat dia kemasukan racun. Dari pemeriksaan ini dapat diperkirakan saat kematian dan dapat ditemukan tablet yang tidak dapat dihancurkan lambung (enteric coated tablet.)
Caranya adalah dengan mengikat usus dengan jarak 60 cm yaitu pada perbatasan lambung usus 12 jari. Usus 12 jari usus halus, usus halus-usus besar, dan usus besar poros usus. Ikatan2 tersebut untuk mencegah tercampurnya isi usus bagian oral dengan isi usus bagian anal
3.      Darah
Darah yang diambil harus perifer (V, jugularis, v. Arillaris, dll) pengambilan darah dari v. Porta harus dihindarkan konsentrasi racun disini pada umumnya lebih tinggi sehingga dapat menimbulkan penafsiran yang salah.
Darah yang diambil dibagi 2 sebanyak 25ml, bagian pertama diberi pengawet, bagian kedua tanpa pengawet.
Darah dapat diambil dari jantung untuk itu harus dipisahkan darah yang diambil dari jantung sebelah kiri dan dari sebelah kanan, agar diperoleh kadar racun yang sesungguhnya.
Hal ini dilakukan pada penetapan alkohol terutama jika tidak terdapat urine korban.
4.      Hati
Hati disisihkan untuk preparat mikroskopis
            a.       Dosis toksik dari kebanyakan racun sangat kecil, yang berarti konsentrasi racun sangat  
                  rendah, sehingga untuk menemukannya sempel harus diambil banyak.
            b.      Hati merupakan tempat deteksofikasi tubuh yang penting, organ ini mempunyai kemampuan 
                  untuk mengkonsentrasikan racun, sehingga biasanya kadar racun dalam hati lebih tinggi bila 
                  dibandingkan kadar racun dalam darah.
5.      Ginjal
Kedua ginjal diambil, pemeriksaan toksikologi di ginjal sangat penting, misalnya pada keracunan logam pemeriksaan racun secara umum, dan keadaan pada dimana secara histologis ditemukan kalsium oksalat atau sulfonamida.
6.      Otak
Jaringan Lipoid yang terdapat pada otak mempunyai kemampuan untuk menahan racun, misalnya klorofom dapat ditemukan walaupun jaringan otak telah membusuk.
Otak tengah penting pada kasus keracunan sianida karena tahan terhadap pembusukan, maka jika terdapat sianida pada pemeriksaan toksiologik, berarti sianida yang didapatkan pada isi lambung atau darah bukan karna proses pembusukan. Juga harus diketahui pada keracunan, racun terutama bekarja pada sususnan saraf pusat tetapi tidak berarti bahwa konsentrasi racun tersebut yang tertinggi terdapat pada otak.
7.      Urine
Urine merupakan sempel yang penting, karena merupakan tempat ekskresi dari kebanyakan jenis racun, sehingga kita dapat melakukan tes pendahuluan dari berbagai racun.
Urine juga merupakan sampel pada pemeriksaan racun golongan narkotika dan stimulan.
8.      Empedu
Pada pengambilan cairan empedu sebainyak kantung empedu tidak dibuka, maksudnya agar caairan empedu tidak mengalir ke hati, karena jika hal itu terjadi akan mengacaukan hasil pemeriksaan.

C.       Pengambilan Contoh Untuk Pemeriksaan Toksiologi pada Mayat
NO.
SAMPEL
BANYAKNYA
1.
Otak
500g atau seluruhnya
2.
Hati
500g atau seluruhnya
3.
Paru-paru
1 bagian atau seluruhnya
4.
Ginjal
Kedua ginjal
5.
Lambung
Lambung dan seluruh isinya
6.
Usus
Seluruh usus dan isinya
7.
Cairan Otak
Seluruh cairan
8.
Darah Jantung
50-100ml (kiri-kanan terpisah)
9.
Darah Tepi
50-100ml
10.
Empedu
Seluruhnya
11.
Urine
Seluruhnya
12.
Otot
200g (dari tempat yg terlindungi)
13.
Lemak
200g (dari dinding perut)
14.
Rambut
10g (dicabut dengan akarnya)
15.
kuku
10g
16.
Jaringan sekitar tempat suntikan
Kulit, lemak, dan otot diambil dalam radius 5-10 cm dari tempat suntikan

Kesimpulan:
So, dapat disimpulkan pengambilan sampel untuk pemeriksaan toksikologi dapat diambil pada darah, urine, dan bilasan air lambung pada korban hidup. Sedangkan pada korban yang telah matai tau pemeriksaan pada mayat untuk toksikologi dapat dilakukan dengan mengambil sampel pada lambung, usus, darah, hati, ginjal, otak, urin, dan empedu. Pemeriksaan tersebut dapat berguna untuk mengetahui jenis racun yang beredar atau racun yang menyebabkan suatu hal misalnya diare,dan  kematian.


Dari BUKU TOKSIKOLOGI SEKOLAH MENENGAH ANALIS TAHUN 1989 PADA BAB 3 TENTANG PENGAMBILAN SAMPEL PADA PEMERIKSAAN TOKSIKOLOGI

Senin, 23 Januari 2012

Penggunaan Fungsi dalam Ms. Excel 2007


A.   Pengenalan
Microsoft Excel atau Microsoft Office Excel adalah sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft Corporation untuk sistem operasi Microsoft Windows dan Mac OS. Aplikasi ini memiliki fitur kalkulasi dan pembuatan grafik yang, dengan menggunakan strategi marketing Microsoft yang agresif, menjadikan Microsoft Excel sebagai salah satu program komputer yang populer digunakan di dalam komputer mikro hingga saat ini. Bahkan, saat ini program ini merupakan program spreadsheet paling banyak digunakan oleh banyak pihak, baik di platform PC berbasis Windows maupun platform Macintosh berbasis Mac OS, semenjak versi 5.0 diterbitkan pada tahun 1993. Aplikasi ini merupakan bagian dari Microsoft Office System, dan versi terakhir adalah versi Microsoft Office Excel 2007 yang diintegrasikan di dalam paket Microsoft Office System 2007.


Dalam Microsoft Excel terdapat 4 komponen utama yaitu :
1.    Row Heading
Row Heading (Kepala garis), adalah penunjuk lokasi baris pada lembar kerja yang aktif. Row Heading juga berfungsi sebagai salah satu bagian dari penunjuk sel (akan dibahas setelah ini). Jumlah baris yang disediakan oleh Microsoft Excel adalah 65.536 baris.


2.    Column Heading
Column Heading (Kepala kolom adalah penunjuk lokasi kolom pada lembar kerja yang aktif. Sama halnya dengan Row Heading, Column Heading juga berfungsi sebagai salah satu bagian dari penunjuk sel (akan dibahas setelah ini). Kolom di simbol dengan abjad A – Z dan gabungannya. Setelah kolom Z, kita akan menjumpai kolom AA, AB s/d AZ lalu kolom BA, BB s/d BZ begitu seterus sampai kolom terakhir yaitu IV (berjumlah 256 kolom). Sungguh suatu lembar kerja yang sangat besar, bukan. (65.536 baris dengan 256 kolom).
3.    Cell Pointer
Cell Pointer (penunjuk sel), adalah penunjuk sel yang aktif. Sel adalah perpotongan antara kolom dengan baris. Sel diberi nama menurut posisi kolom dan baris. Contoh. Sel A1 berarti perpotongan antara kolom A dengan baris 1.
4.    Formula Bar
Formula Bar, adalah tempat kita untuk mengetikkan rumus-rumus yang akan kita gunakan nantinya. Dalam Microsoft Excel pengetikkan rumus harus diawali dengan tanda ‘=’ . Misalnya kita ingin menjumlahkan nilai yang terdapat pada sel A1 dengan B1, maka pada formula bar dapat diketikkan =A1+B1 .


B. Menggunakan Fungsi
Fungsi sebenarnya adalah rumus yang sudah disediakan oleh Microsoft Excel, yang akan membantu dalam proses perhitungan. kita tinggal memanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Pada umumnya penulisan fungsi harus dilengkapi dengan argumen, baik berupa angka, label, rumus, alamat sel atau range. Argumen ini harus ditulis dengan diapit tanda kurung ().

Beberapa Fungsi yang sering digunakan:
1.    Fungsi Average(…)
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai rata-rata dari sekumpulan data(range).  Bentuk umum penulisannya adalah  =AVERAGE(number1,number2,…), dimana number1, number2, dan seterusnya adalah range data yang akan dicari nilai rata-ratanya.
2.    Fungsi Logika IF(…)
Fungsi ini digunakan jika data yang dimasukkan mempunyai kondisi tertentu. Misalnya, jika nilai sel A1=1, maka hasilnya 2, jika tidak, maka akan bernilai 0. Biasanya fungsi ini dibantu oleh operator relasi (pembanding) seperti berikut ;
Lambang
Fungsi
=
Sama dengan
Lebih kecil dari
Lebih besar dari
<=
Lebih kecil atau sama dengan
>=
Lebih besar atau sama dengan
<> 
Tidak sama dengan
3.    Fungsi Max(…)
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai tertinggi dari sekumpulan data (range). Bentuk umum penulisannya adalah =MAX(number1,number2,…), dimana number1, number2, dan seterusnya adalah range data (numerik) yang akan dicari nilai tertingginya.
4.    Fungsi Min(…)
Sama halnya dengan fungsi max, bedanya fungsi min digunakan untuk mencari nilai terendah dari sekumpulan data numerik.
5.    Fungsi Sum(…)
Fungsi SUM digunakan untuk menjumlahkan sekumpulan data pada suatu range. Bentuk umum penulisan fungsi ini adalah =SUM(number1,number2,…). Dimana number1, number2 dan seterusnya adalah range data yang akan dijumlahkan.
6.    Fungsi Left(…)
Fungsi left digunakan untuk mengambil karakter pada bagian sebelah kiri dari suatu teks. Bentuk umum penulisannya adalah =LEFT(text,num_chars). Dimana text adalah data yang akan diambil sebagian karakternya dari sebelah kiri, num_chars adalah jumlah karakter yang akan diambil.
7.    Fungsi Mid(…)
Fungsi ini digunakan untuk mengambil sebagian karakter bagian tengah dari suatu teks. Bentuk umum pemakaian fungsi ini adalah =MID(text,start_num,num_chars). Artinya mengambil sejumlah karakter mulai dari start_num, sebanyak num_char.
8.    Fungsi Right(…)
Fungsi ini merupakan kebalikan dari fungsi left, kalau fungsi left mengambil sejumlah karakter dari sebelah kiri, maka fungsi mengambil sejumlah karakter dari sebelah kanan teks.. Bentuk umum penulisannya adalah =RIGHT(text,num_chars). Dimana text adalah data yang akan diambil sebagian karakternya dari sebelah kanan, num_chars adalah jumlah karakter yang akan diambil.
9.    Fungsi HLOOKUP dan VLOOKUP
Fungsi HLOOKUP dan VLOOKUP digunakan untuk membaca suatu tabel secara horizontal (VLOOKUP) atau secara vertikal (VLOOKUP). Bentuk umum penulisan fungsi ini adalah :
=HLOOKUP(Lookup_value, Table_array, Row_index_num,…)
=VLOOKUP(Lookup_value, Table_array, Col_index_num,…)
Dari rumus diatas, dapat dilihat bahwa bedanya hanya pada nomor indeksnya saja, kalau kita pakai HLOOKUP, maka digunakan nomor indeks baris (Row_index_num), tapi kalu pakai VLOOKUP digunakan nomor indeks kolom (Col_index_num). Nomor indeks adalah angka untuk menyatakan posisi suatu kolom/baris dalam tabel yang dimulai dengan nomor 1 untuk kolom/baris pertama dalam range data tersebut.