Minggu, 15 November 2015

Sisi Lain dalam Diri Kita

Pernahkah kalian merasa diri lain dalam diri anda? Pernahkan kalian merasa memiliki dua kepribadian yang merasa bertolak belakang? Pernahkah sisi lain itu terlalu mempropokasi diri anda sehingga dia lebih dominan?

Entahlah yg dibahas kali ini masalah gangguan psikoligis atau bukan. Tapi yang jelas ini bukan masalah alter ego (kepribadian ganda) bukan pula bipolar.

Seperti judulnya.Sisi lain dalam Diri Kita. Tanpa kita sadari, ada seseorang yang berlainan hidup dalam diri kita. Yang bisa muncul sesuai kehendak kita atau bisa jadi di luar kontrol diri kita.

Bila dalam sehari-hari, kita sosok pendiam terkesan cool atau dingin dalam beraikap. Tapi jauh dalam diri kita ada sifat yang bertolak belakang, seseorang yang cerewet bahkan perhatian. Kok bisa?

Banyak faktor yang mempengaruhi sisi lain itu muncul.

Pertama faktor lingkungan.
Seseotant bisa berubah karena faktor lingkungan. Seseorang pendiam bisa jadi cerewet saat dia merasa nyaman dengan keadaan lingkungannya. Mungkin karena proses adaptasi diri. Seseorang bisa menjadi bunglon saat menjadi di lingkungan berbeda.

Mungkin juga faktor mood. Seperti halnya para pengidap bipolar. Mereka bisa mengalami perubahan mood yang ekstrem. Kala itu pula sisi lain bisa muncul. Mungkin saat sedang sedih, marah kecewa dan bahagia. Semua itu bisa memunculkan sisi lain dari diri kira tanpa disadari.

Dan faktor yang menggabungka  semua faktor. Faktor orang lain. Kondisinya mungkin saat kita merasa kasmaran atau jatuh cinta. Sisi lain bisa muncul saat kita merasakan jatuh cinta. Keceriaan, kegugupan, kebahagiaan bahkan salah tingkah. Sisi lain kita bisa muncul saat itu karena orang jatuh cinta cenderung kehilangan kerasionalannya. Sehingga yang muncul adalah sisi perasaannya. Saat ini lah para pecinta sering berubah. Berubah penampilan untuk menarik perhatian. Berubah menjadi perhatian. Bahkan bisa berbuat nekad. Dan saat jatuh cinta kebanyakan aura positif bermunculan.
Berbanding terbalik saat patah hati. Saat patah hati sisi lain yang muncul justru sangan mencekam. Kemurungan, kesedihan, tangis, kekecewaan bahkan kehampaan. Dan cenderung yang muncul adalah aura negatif.

Atau mungkin terkadang ada seseorang yang memiliki sifat sisi feminim dan maskulin. Sisi satunya lebih menonjol sedangkan sisi lainnya dipertahankan untuk tak keluar.

Contoh kasus: ini dialami seorang teman.
Seorang teman memiliki sisi lain yang aneh dalam kehidupannya. Sisi lain yang sulit diterima oleh siapapun. Sisi utamanya sebenarnya, cenderung dingin, kurang bersahabat, tak perhatian, tapi penurut. Suatu ketika seseorang hadir dalam kehidupannya terlebih lagi jika orang itu menarik perhatiannya. Di sinilah titik masalahnya. Tanpa sadar sisi lain dirinya muncul. Dia akan berubah perhatian, bersahabat, terbuka tapi pembangkang. Sisi lain ini cenderung mengikuti apa yang diinginkannya tanpa berfikir sekelilingnya bahkan mengabaikan perasaan yang sedang coba ia curi perhatiannya. Sisi lain ini cemderung nekad bisa berbuat banyak hal diluar batas kendalinya tanpa berpikir panjang. Hanya untuk menarik perhatian seseorang.
Sampai akhirnya dia menyadari ada perubahan mencolok dalam dirinya saat ada orang yang berhasil mengeluarkan sisi lainnya.
Sekarang pertanyaannya. Berapa kali dia mengalaminya? Mungkin lebih dari 3 kali. Dia selalu tak berhasil mengendalikannya, padahal dia memulainya dengan baik. Tapi sayang entah kenapa selalu berakhir dengan penghindaran orang tersebut. Maka dari itu dia memilih untuk menutup diri lebih rapat, namun kenyataannya pertahanannya yang sudah dijaga hampir dua tahun untuk merubah kecenderunyannya terpatahkan hanya dalam beberapa hari. Dia tak pernah sadar apa yang dilakukannya, bukan dalam arti benar-benar lupa tapi ga sadar kalau hal yg dilakukannya dapat berakibat pada jangka panjang. Tak sadar kebanyakan emosi yg digunakannya dibandingkan logikanya.

Ya setiap orang punya sisi lain berbeda dalam dirinya dari sifat utamanya. Tapi bagaimana seseorang itu mengimbangi sisi lain tersebut dalam kehidupannya.