Kamis, 17 Juli 2014

Perpisahan. Untuk yg kehilangan. Dan menghilangkan diri.

Pernahkah berpisah dengan seseorang yg sangat disayangi? Pernahkah rasa kehilangan itu kuncul?
Biasanya rasa kehilangan seseorang disangkut pautkan dgn keterpurukan. Sepertinya persepsi itu kurang tepat. Kata itu terasa begitu lebay.
Sepertinya perlu ada klarifikasi tentang kata kehilangan, terutama pada seseorang yang mungkin dulu, sekarang atau mungkin hingga kini masih sangat berarti.
Sepertinya saat kita berpisah dengan seseorang dan akan timbul rasa kehilangan mendalam. Kita hanya terfokus pada obyek hilang itu.
Kita teringat atau meratapi perpishan itu bukan karna keterpurukan.
Tapi ada hal lain yang sebenarnya mengganjal.
Saat perpisahan terjadi rasa kehilangan timbul. Rasa kehilangan menumbuhkan rasa kekhawatiran yg mendalam. Dan kekhawatiran itu lah yg selalu diartikan atau mungkin untui lebih mendramatisir keadaannya digunakanlah kata keterpurukan.
Padahal khawatir dan terpuruk itu sangatlah berbeda.
Saat kita diharuskan berpisah dengab seseorang karena jarak, rasa khawatir dan cemas timbul. Bagaimana ya keadaannya? Apa baik? Dia udah makan belum ya? Mudah-mudahan dia selaku sehat dan bahagia.
Itulah sepenggal kalimat yg muncul saat perpisahaan terbentang jauh.
Kehilangan atau perpisahaan itu membuat aneh hidup kita karena mungkin kita kehilangan rutinitas yg biasa dilakukan untuknya maupun denyannya. Kebiasaanb itu lah yg membuat kita merasa kehilangan dan teramat mengkhawatirkan. Padahal toh disana belum tentu dia kengkhawatirkan kita. Mungkin dia sedang tertawa. Jadi buat apa kita sedih? Bukankah bila kita menyanyangi seseorang kita akan bahagia melihatnya bahagia?
Kembali ke topik kehilangan. Hilang. Lenyap. Tapi berbeda dengan perasaan. Walaupun sudah menghilang bahkan menggantinya dgn yg baru tetap akan membekas. Karena semua takkan seutuhnya menghilang. Apalagi memori konyol masih selalu jelas.
Untuk yang menghilangkan atau mengabaikan orang yang merasa kehilanganmu. Sedikit kalian pernah terpikir tentangnya. Karena laku nekad mereka takkan mudah dihilangkan. Dan seberapapun kalian mencoba menghilangkan diri kalian, kalian takkan pernah hilang. Walau mereka mulai terlihat acuh, cuek dan masa bodo terhadap kalian, tapi coba kalian ingat apa yang mereka lakukab untukmu. Akankah semudah itu mereka melenyapkanmu? Mereka diam bukan tak peduli tapi mereka menghargai perasaan kalian.
Mereka menjauh bukan karena mereka ingin menjauhi kalian. Tapi untuk menimbulkan perasaan dalam diru kalian bahwa mereka telah tenang sekarang.
Mereka mematung bukan karena mereka kehilangan kenekadan mereka. Agar membuatmu tak merasa terkekang dengan kenekadan mereka.
Walaupun begitu, kalian harus ingat orang yg mungkin kalian lupakan merupakan orang yang mengingat kalian lbih banyak..
Walaupun begitu. Kenyataannya bayangan mereka begitu tajam menghantui kalian.
Untuk yang merasa kehilangan dan menghilangan diri, tak ada salahnya kita semua saling berdamai pada hati masing2 dan satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar