Rabu, 06 Agustus 2014

Who are you?

Terlintas dipikiran kita setiap kita dipertemukan dengan orang yang baru dikenal, siapa kamu? Atau mungkin saat kita salah menilai orang hingga kita merasa tak mengenali orang tersebut. Siapa kamu sebenarnya?

Kadang kita menjelaskan dengan setiap inci diri kita pada teman agar mengetahui kita lebih dalam. Padahal tak perlu kita jelaskanpun terkadang orang lain lebih mengenal diri kita dibandingkan diri kita sendiri.

Kadang pula kita memaparkan kelebihan untuk menjadi kebanggaan. Padahal memuji diru sendiri itu termasuk takabur lohh.. dan sering pula kita menceritakan kelemahan kita hanya untuk menuai simpati. Hedeuhh pengen gitu dikasihaniii.

Lama dalam pengenalan diri dan menjalin pertemanan kita udah kaya pengemis aja.

Padahal tanpa kita jelaskan siapa diri kita. Toh nyata kalau dia memang care sama kita, ga peduli bentuk, sifat atau hal lainnya mereka akan tetap bersma kita. Karena mereka yang menyayangi kita apa adanya tak pernah memerlukan penjelasan. Karena mereka akan selalu senantiasa disamping kita.

Beda halnya saat kita menjelaskan diri kita pada musuh kita. Toh nyatanya mau kita menjelaskan sampai berbusapun. Sekalipun kita menjelaskan kebenaran mereka takkan pernah percaya.

Dari 2 sosok itu kita bisa mengambil kesimpulan.
Dari sosok pertama yang selalu ada untuk kita. Siapapun dirimu bila iita berada diposisi ini mereka tak pernah bertanya apalagi berkomentar, karena mereka apapun yang kita jelaskan. Mereka tetap meoihat dalam pandangan mereka. Dan kita tak boleh menyia-nyiakan bila berada di dekat dengan mereka. Maka jaga kepercayaan kita.

Berbeda dengan halnya sosok kedua. Sebagaimanapun kita menuelqskan kebenaran mereka akan senantiasa menentang. Mengapa mereka menentang? Karena ketidakpercayaan. Mengapa mereka tak percaya? Karena mungkin tanpa disadari kita telah berkhianat. Kita telah berbohong. Atau ada prilaku kitaa yang tak berkenan di hati mereka hingga membuat mereka tak mempercayai kita. Dan bersikeras tidak mempercayai kita. Orang-orang tipe seperti ini cenderung tak melihat sosok diri kita dari sisi lainnya. Mereka langsung menguade kita saat kita melakukan kesalahan yang membuat sakit hati. Bila kita menemui tipe seperti ini kita jangan bermain api bila tak ingin terbakar. Karena mereka sulit mengalah walau anda mulai melemahkan ego. Orang seperti ini bermain bukan menyerang balik dengan cara yang sama tapi dengan kata-kata yang anda buat tanpa sadari menjadi tajam saat mereka gunakan .
Untuk membuat imej kita baik dalam menghadapi orang seperti itu. Kita perlu bersabar. Menyimpan amunisi. Dan saat tepat tembak mereka dengan kata-kata maaf dan manis. Ulurkan tangan anda agar mereka sadar banyak hal yang tak mereka ketahui tentang anda.

Perasaan tulisan saya jadi ngulon ngidul gini. Sebelum semakin aneh saya akhiri saja.

Ingat siapapun diri kamu, tak perlu repot menjelaskan. Pertanyakan who am i? Sebelum anda bertanya who are you. Anda kenali diri anda dan kenali orang sekitarmu maka anda akan mengetahui jawabannya walau tak bertanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar